Relasi Antarkelompok dan Terciptanya Keharmonisan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat - SOSIOLOGI

Relasi Antarkelompok dan Terciptanya Keharmonisan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

 

 Dalam kehidupan bermasyarakat perbedaan pasti ada. Akan tetapi, perbedaan dan keragaman sosial dalam kehidupan masyarakat bukanlah penghalang untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Salah satu jalan menciptakan keharmonisan yaitu dengan penerapan prinsip-prinsip kesetaraan. Hal ini terkait dengan hak setiap orang yang ingin diperlakukan sama atau mendapatkan hak-haknya. Menjaga keharmonisan merupakan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat termasuk kita.
1. Dinamika Masyarakat Indonesia
Keberagaman budaya merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Dikatakan sebagai tantangan karena apabila tidak dikelolla dan ditangani dengan baik, keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagal peluang, keberagaman budaya itu jika dibina dan diarahkan secara tepat. Akan menjadi suatu kekayaan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
2. Harmoni Sosial
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur, aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni sosial adalah kondisi di mana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya Harmoni sosial juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara etimologis, solidaritas adalah kekompakan atau kesetiakawanan. Kata solidaritas menggambarkan keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.


3. Masyarakat Multikultural
 Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang hidup dalam suatu tempat dengan beberapa kebudayaan yang berbeda. Masyarakat multikultural biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang sederajat dan kelebihannya tersendiri.
Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural, sebagai berikut.
a. Faktor geografis
Suatu negara atau wilayah memiliki karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda beda. Kondisi geografis ini akan memengaruhi fenomena alam yang sering terjadi di wilayah tersebut. Secara langsung maupun tidak langsung, fenomena alam akan mempengaruhi kehidupan sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Perbedaan dari kondisi geografis ini akan menimbulkan corak dan cara hidup yang beranekaragam dalam masyarakat. contohnya  indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak daerah gunung dan daerah laut. Tentunya cara hidup di daerah gunung akan berbeda dengan mereka yang hidup di daerah laut atau pesisir pantai
b. Kondisi Iklim dan cuaca
Kondisi iklim dan cuaca juga termasuk fenomena alam yang dipengaruhi faktor geografis dari suatu wilayah. Perbedaan iklim dan cuaca akan mempengaruhi pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah yang lebih dingin akan menggunakan pakaian yang lebih tebal. Adapun yang tinggal di daerah panas akan mengenakan pakaian yang lebih tipis.
c. Pengaruh budaya asing
Penyebaran budaya antar masyarakat dari seluruh dunia akan mempengaruh kehidupan sosial masyarakat tersebut, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, maka media penyebaran budaya menjadi lebih luas dan lebih mudah dilakukan. Masuknya budaya asing dalam suatu lingkungan masyarakat akan memunculkan kebiasaan baru akibat benturan budaya asing dengan budaya local. Oleh karena itu pengaruh budaya asing merupakan salah satu pemicu munculnya Masyarakat Multikultural.
d. Keanekaragaman suku bangsa
 Suku bangsa atau yang juga sering kita sebut dengan etnis adalah kelompok manusia yang anggotanya mendefinisikan diri mereka berdasarkan garis keturunan dan ciri-ciri fisik yang dianggap sama. Identitas ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap ciri khas suatu kelompok tersebut. Contoh yang paling mudah kita ambil adalah indonesia sebagai negara dengan suku bangsa yang beranekaragam, ada suku Bali, Batak, Aceh dan masih banyak lagi. Semua suku tersebut  disatukan dalam sebuah negara sehingga membentuk kehidupan masyarakat multikultural dalam satu kesatuan.
e. Keanekaragaman agama
Agama adalah sebuah kepercayaan dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dalam kehidupan. Agama memiliki simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan asal usul dan makna kehidupan. Agama memiliki ikatan yang kuat dengan seseorang karena setiap agama memiliki aturan, kitab suci, dan tempat tempat suci yang memengaruhi kehidupan penganutnya. Ada beberapa jenis agama yang ada di dunia. Penganut agama yang berbeda dalam suatu wilayah akan menciptakan lingkungan masyarakat multikultural. Oleh karena itu, agama merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya masyarakat multikultural.
f. Keanekaragaman ras
Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan manusia dalam suatu kelompok besar berdasarkan ciri fisik, asal-usul geografis, tampang dan kesukuannya. Paradigma ras sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu lebih menekan pada sifat biologis atau konstruk sosial seseorang . Paran antropolog dan ilmuan evolusi mengidentifikasikan istilah ras untuk membahas perbedaan genetika (biologis). Adapun sejarawan dan ilmuwan sosial mendefinisikan ras sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi sosial. Suatu cara tertentu orang berbicara tentang diri mereka dan tentang orang lain. Perbedaan ras dapat menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya masyarakat multikultural.
4. Harmoni sosial dalam masyarakat multikultural
 Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-tengah diferensiasi dan stratifikasi sosial. Ditengah potensi konflik yang memungkinkan bagi bangsa Indonesia, maka usaha untuk membentuk suatu masyarakat multikultural menjadi sangat penting. Negara Indonesia perlu mengembangkan dan mewujudkan nasionalisme egalitarian. Artinya negara menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya kemajemukan agama yang ada. Tetap pada saat yang sama membangun kebangsaan yang setara antara orang atau kelompok yang berbeda itu agar tercipta kerukunan beragama. Multikulturalisme Indonesia juga harus menggambarkan  pendekatan yang aktif dan proaktif dalam tantangan dan peluang-peluang yang diakibatkan kemajemukan itu sendiri. Jangan sampai tiap orang atau kelompok agama saling membentengi diri dari interaksi yang dilakukan oleh orang atau kelompok agama lainnya

0 Comments:

Posting Komentar

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Themes